IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) DI SMP NEGERI 1 KELUA KABUPATEN TABALONG
DOI:
https://doi.org/10.56662/administraus.v6i1.239Keywords:
implementasi, program indonesia pintarAbstract
Program Indonesia Pintar merupakan salah satu Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014, yang mengamanatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Pintar yaitu untuk melaksanakan Program Indonesia Pintar. Pada pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) di SMP Negeri 1 Kelua masih terdapat permasalahan, seperti masih terdapat ketidaktepatan sasaran dalam penerima bantuan Program Indonesia Pintar, adanya penyalahgunaan dana PIP, dan keterlambatan waktu pencairan dana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagamana implementasi Program Indonesia Pintar (PIP) di SMP Negeri 1 Kelua Kabupaten Tabalong, dan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Program Indonesia Pintar (PIP) tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data secara purposive (Bertujuan) berjumlah 12 orang. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menyatakan bahwa implementasi Program Indonesia Pintar di SMP Negeri 1 Kelua Kabupaten Tabalong sudah terimplementasi dengan baik. Pertama, tujuan dalam pelaksanaan Program Indonesia Pintar sudah baik dan sesuai. Kedua, sumberdaya manusia (staf) dalam menjalankan Program Indonesia Pintar sudah memadai. Ketiga, sumberdaya finansial sudah tersedia. Keempat, sarana dan prasarana sudah memadai. Kelima, organisasi formal dan informal saling berkerjasama dalam pelaksanaan PIP. Keenam, kejujuran dimana para pelaksana bersikap terbuka. Ketujuh, komitmen para pelaksana sudah sesuai. Kedelapan, koordinasi antar lembaga sudah cukup baik. Kesembilan, kondisi ekonomi sudah baik membantu memenuhi kebutuhan biaya pendidikan. Kesepuluh, kondisi sosial sudah baik karena sangat didukung oleh masyarakat. Kesebelas, kondisi politik sudah baik karena adanya Program Indonesia Pintar ini mendapat dukungan dari pemerintah. Sedangkan Indikator yang belum berjalan baik Pertama, ketidaktepatan sasaran dalam Program Indonesia Pintar. Kedua, waktu pencairan dana tidak tepat waktu. Ketiga, Komunikasi aktivitas pelaksana masih berjalan kurang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Program Indonesia Pintar adalah kejelasan komunikasi, waktu penyaluran dan sumberdaya fasilitas modal/dana yang masih kurang.
Saran dalam penelitian ini adalah kepada Kepala Dinas Pendidikan agar lebih sering melakukan sosialisasi kepada pihak yang terkait. Kepada Kepala Sekolah agar melakukan update data dan lebih selektif dalam mengusulkan nama penerima PIP. Kepada Pengelola PIP hendaknya pengambilan dana diambilkan secara kolektif. Kepada orang tua dan siswa penerima hendaknya dana yang diberikan digunakan untuk keperluan pendidikan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Administraus

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.