Evaluasi Penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) Di Kecamatan Muara Harus Kabupaten Tabalong

Studi Kasus Desa Harus Dan Desa Tantaringin

Authors

  • Agus Sya'bani Arlan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Amuntai
  • Nida Marhamah Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amuntai, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.56662/administraus.v9i2.295

Keywords:

Evaluasi, Implementasi, Keuangan

Abstract

Based on the findings from observations regarding the evaluation of the implementation of the Village Financial System Application (Siskeudes) in Muara Harus District, Tabalong Regency—using Desa Harus and Desa Tantaringin as case studies—several issues were identified. In Desa Harus, the challenges include: (1) an unstable internet connection, (2) heavy reliance on a single operator, and (3) training that is typically conducted only once without follow-up sessions. Meanwhile, in Desa Tantaringin, the problems involve: (1) inconsistent internet connectivity, (2) frequent technical issues with the application, and (3) limited ongoing technical assistance after initial training. The objective of this study is to assess the implementation of the Siskeudes application in Muara Harus District and to identify the influencing factors that affect its effectiveness. A qualitative approach with a descriptive research type was employed. Data collection methods included in-depth interviews, field observations, and document analysis. Informants were selected using purposive sampling, involving a total of nine respondents. The data analysis process consisted of three key stages: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results indicate that the implementation of the Siskeudes application in both villages is considered moderately effective. This conclusion is drawn based on four evaluation dimensions, one of which is context evaluation, where the application is recognized for providing substantial benefits in enhancing village financial management systems.. However, the weakness of the implementation is seen in the frequent occurrence of technical disruptions such as errors and slow system responses. Input Evaluation: The human resource indicator in both villages is quite good, with village officials having a basic understanding of the application. Supporting facilities and infrastructure are also adequate. Process Evaluation: The activities carried out are considered effective because they have succeeded in increasing the efficiency of financial management. The person in charge of the application has carried out his role well. However, the implementation time in Harus Village still needs to be improved. Product Evaluation: The assessment of the policy and success of the application implementation is quite good. Factors that influence this evaluation include drivers such as user capabilities and compliance with transparency and accountability. On the other hand, there are inhibiting factors such as technical problems with the application and limitations in the implementation of evaluations that have not been prioritized.

ABSTRAK

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di Kecamatan Muara Harus, Kabupaten Tabalong, khususnya pada Desa Harus dan Desa Tantaringin sebagai studi kasus, ditemukan beberapa kendala di lapangan. Di Desa Harus, permasalahan yang muncul meliputi: (1) koneksi internet yang belum memadai, (2) ketergantungan pada satu orang operator dalam menjalankan aplikasi, serta (3) pelatihan penggunaan aplikasi yang hanya dilakukan satu kali dan tidak berkelanjutan. Sementara itu, di Desa Tantaringin, ditemukan hambatan berupa: (1) jaringan internet yang tidak stabil, (2) aplikasi sering mengalami error atau gangguan teknis, dan (3) minimnya pendampingan teknis pasca pelatihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana implementasi Siskeudes berjalan di wilayah Kecamatan Muara Harus, sekaligus mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, serta dokumentasi, dengan teknik purposive sampling yang melibatkan sembilan orang informan. Proses analisis data mencakup tiga tahap utama: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi Siskeudes di kedua desa tersebut berada pada kategori cukup baik. Hal ini dianalisis melalui empat dimensi evaluasi, salah satunya adalah context evaluation, yang menunjukkan bahwa implementasi aplikasi ini telah memberikan kontribusi positif terhadap sistem pengelolaan keuangan desa. Namun, kelemahan penerapan terlihat pada seringnya terjadi gangguan teknis seperti error dan lambatnya respons sistem. Input Evaluation: Indikator sumber daya manusia di kedua desa cukup baik, dengan perangkat desa memiliki pemahaman dasar tentang aplikasi. Fasilitas dan sarana pendukung juga memadai. Process Evaluation: Kegiatan yang dilakukan dinilai efektif karena berhasil meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan. Penanggung jawab aplikasi telah menjalankan perannya dengan baik. Namun, waktu penerapan di Desa Harus masih perlu ditingkatkan. Product Evaluation: Penilaian terhadap kebijakan dan keberhasilan implementasi aplikasi tergolong cukup baik. Faktor-faktor yang memengaruhi evaluasi ini meliputi pendorong seperti kemampuan pengguna dan kepatuhan pada transparansi serta akuntabilitas. Di sisi lain, terdapat faktor penghambat seperti masalah teknis pada aplikasi dan keterbatasan dalam pelaksanaan evaluasi yang belum menjadi prioritas.

Downloads

Published

2025-05-31

How to Cite

Sya’bani Arlan, A., & Marhamah, N. (2025). Evaluasi Penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) Di Kecamatan Muara Harus Kabupaten Tabalong: Studi Kasus Desa Harus Dan Desa Tantaringin. Administraus, 9(2), 125–139. https://doi.org/10.56662/administraus.v9i2.295